REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TV One menyayangkan moratorium iklan politik. Hal ini dinilai menghambat publik yang ingin mengetahui profil caleg, parpol, dan program yang akan mereka canangkan.
Wapemred TV One, Toto Suryanto, menyatakan moratorium adalah sesuatu yang datang tiba - tiba dari langit. "Kampanye tinggal 16 hari lagi. Buat apa sekarang diberlakukan moratorium," jelasnya, kepada Republika, Jumat (28/2).
Moratorium dinilai sebagai kebuntuan sehingga dianggap harus dihentikan. Padahal, publik sangat ingin mengenal partai politik dan kadernya yang akan menjadi wakil rakyat.
Mereka selama ini memaparkan program dan visi serta misinya jika kadernya nanti menjadi wakil rakyat. Mereka memiliki strategi untuk dipaparkan. Yang diinginkan adalah pembangunan. Masyarakat ingin tahu pembangunan seperti apa yang direncanakan parpol. "Sayangnya hal ini belum tentu tercapai jika iklan politik dimoratorium," imbuhnya.
Moratorium menurutnya tidak akan efektif, karena saat ini sudah semakin mendekati masa kampanye. Toto menyatakan, jika ingin, maka seharusnya moratorium dilakukan sejak awal.
Yang jelas, kata Toto, moratorium jangan sampai menghambat publik yang ingin menggunakan hak politiknya pada pemilu nanti. Publik menurutnya ingin menggunakan hak politiknya, tapi akan terhambat jika tidak mengetahui dengan jelas parpol dan kadernya, karena mereka tidak bisa mengiklan.