Home >> >>
Kepolisian Sebut Dana Pengamanan Pemilu Masih Kurang
Sabtu , 01 Mar 2014, 11:31 WIB
Petugas kepolisian menghalau para demonstran yang memaksa masuk ke kantor KPU saat simulasi pemilu di depan kantor KPU Jakarta Selatan, Jumat (21/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Kapolres Bangka, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, AKBP I Bagus Rai mengatakan ada kemungkinan dana pengamanan Pemilu 2014 akan bertambah dari Rp 800 juta menjadi Rp 1,2 miliar.

"Kemungkinan terjadi kenaikan dana pengamanan Pemilu 2014 dari kesepakatan awal sebesar Rp 800 juta menjadi Rp 1,2 miliar setelah adanya pembahasan revisi anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014," kata I Bagus Rai di Sungailiat, Sabtu (1/3).

Menurutnya, dalam hitungan penggunaan dana sebesar Rp800 juta tersebut tentu masih kurang dibanding dengan kebutuhan yang ada.

Namun, kata dia, pihaknya berusaha maksimal mungkin kalau memang tidak ada penambahan anggaran akan disiasati melalui penggunaan anggaran tahunan yang sudah disahkan dalam Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA).

"Pembahasan revisi Anggaran Pemilu 2014 dilakukan oleh Polri dan salah satunya terdapat pembahasan revisi anggaran Polres Bangka," katanya.

Dia mengatakan sebelum adanya pengesahan anggaran pengamanan pemilu dan kemudian disahkan sebesar Rp 800 juta, pihaknya mengusulkan ke pemerintah pusat melalui Polri anggaran kegiatan tersebut sebanyak Rp 1.8 miliar.

"Kami sudah menyampaikan kepada seluruh personel yang ada mengenai keterbatasan anggaran, dan kalaupun ada penambahan anggaran tentu sudah dipersiapkan penggunaanya sesuai dengan ketentuan aturan yang ada," jelasnya.

Kalaupun, kata dia, tidak terjadi perubahan penambahan anggaran para personel polisi yang siap mengamankan pelaksanaan pemilu tidak akan kecawa mengingat jauh hari sudah disampaikan.

"Prinsipnya seberapapun anggaran pengamanan pemilu yang kami terima tetap akan dipergunakan sesuai kebutuhan dan tidak mengurangi tugas mengamankan pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014," katanya.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar