REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 100 orang lebih relawan 'Turun Tangan' pendukung Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan hadir memeriahkan acara debat kandidat partai berlambang Mercy yang digelar di Puri Begawan, Kota Bogor, Ahad (2/3).
Relawan yang mayoritas berasal dari kalangan muda tersebut datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka umumnya mahasiswa, dosen dan tokoh muda yang rela datang memberikan dukungan kepada Anies Baswedan tanpa dibayar.
Dengan mengenakan baju berwarna merah dan bertuliskan 'Relawan Turun Tangan Rp 0,-' dan kaos warna putih dengan tulisan berwarna merah mereka datang memberikan semangat dalam setiap orasi yang disampaikan oleh Anies Baswedan.
Saat konvensi selesai, relawan yang berkumpul di luar aula pertemuan konvensi, secara bersama-sama menyanyikan lagi Padamu Negeri. Lagu ini dinyanyikan berulang kali oleh para relawan, pada saat Ketua Umum Partai Demokrat SBY meninggalkan Puri Begawan.
Mereka juga bersama-sama menutup pertemuan mereka di konvensi dengan nyanyi bersama Padamu Negeri diikuti oleh Anies Baswedan. Anies mengatakan, relawan Turun Tangan bekerja secara sukarela. Mereka yang memiliki ide dan gagasan berkumpul menjadi satu kekuatan dalam mensosialisasikan tentang pemilihan presiden.
"Satu relawan lebih bernilai dari sekedar spanduk. Mereka betul-betul relawan yang bekerja tanpa dibayar," ujar Anies.
Di seluruh Indonesia, lanjut Anies, jumlah relawan 'Turun Tangan' telah mencapai 16.500 orang dan umumnya dari kalangan usia muda. Tugas relawan adalah membantu berkampanye mendatangi orang-orang baik agar mereka bisa menang dalam pesta damokrasi.
"Kami menyebutnya Revolusi Maret. Relawan ini mengajak dan mengajarkan agar orang-orang baik mengisi pemerintahan dan di DPR," ujar Anies.
Salah satu relawan Turun Tangan, Irfan Ferdyansah yang berasal dari Jawa Timur mengaku tertarik ikut terlibat sebagai relawan karena menginginkan perubahan dalam politik di Indonesia. Ia mengatakan, Relawan Turun Tangan dirintis oleh Anies Baswedan jauh sebelum konvensi dilaksanakan.
"Kami melihat pemikiran dan perjuangan dari Pak Anies Baswedan yang bertujuan memenuhi janji Undang-undang 1945," ujarnya.
Menurut Irfan, masuknya Anies dalam peserta konvensi Partai Demokrat sebuah momentum bagi orang-orang baik untuk masuk dalam partai politik. "Sehingga dapat memberikan perubahan agar orang-orang baik bisa masuk dalam pemerintahan melalui partai politik," ujarnya.