Home >> >>
Pemilu Beri Andil Inflasi
Selasa , 04 Mar 2014, 09:51 WIB
Warga menandai jarinya dengan tinta usai melakukan hak pilihnya dalam pemilihan Bupati Bogor di TPS 24 Perumahan Puri Citayam Permai, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Ahad (8/9). (Republika/Musiron)

REPUBLIKA.CO.ID,MANADO -- Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara Faisal Anwar mengatakan Pemilihan Umum 2014 akan memberikan andil pada terjadinya inflasi di Kota Manado seiring peningkatan belanja barang dan jasa terkait pemilu.

 

"Menjelang pemilu nanti pasti akan ada peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa berupa atribut kampanye hingga pembelian kaos yang dapat memicu kenaikan harga-harga," Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Faisal Anwar di Manado, Selasa (4/3).

 

Dia mengatakan pemilu akan memberikan andil bagi inflasi namun hal itu berlangsung secara normatif sesuai meningkatnya permintaan atau demand yang diikuti penambahan pasokan/suplai. "Permintaan barang dan jasa akan meningkat, selain berdampak pada inflasi juga akan meningkatkan perekonomian daerah," jelas Faisal.

 

Inflasi di Kota Manado, katanya, selama ini hampir selalu digerakkan oleh kelompok bahan makanan. Meskipun ada peningkatan sektor barang dan jasa, namun jika kelompok makanan tetap stabil, yang tidak melonjak tajam, sangat digerakkan oleh bahan makanan, maka inflasinya tidak akan melonjak tajam.

 

"Seberapa besar pengaruh Pemilu 2014 terhadap inflasi, kami tidak dapat memberikan prediksi angkanya secara pasti, namun tetap akan berdampak," katanya.

 

Menurut Faisal, sepanjang pelaksanaan Pemilu 2014 tidak terjadi keributan dan kekerasan maka keadaan perekonomian dan inflasi daerah Sulut akan tetap baik.

 

Pesta demokrasi 2014 dilaksanakan dua kali yaitu Pemilu Legislatif pada 9 April memilih para anggota legislatif dan Pemilu Presiden 9 Juli untuk mendapatkan calon Presiden dan Wakil Presiden.

 

Pemilu 2014 semula akan menerapkan e-voting atau pemilihan dengan dukungan sistem teknologi informasi guna mendapatkan sistem baru yang lebih baik. Rencana penerapan sistem e-voting dipersiapkan melalui pembuatan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP secara nasional sejak tahun 2012.

Redaktur : Muhammad Fakhruddin
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar