Home >> >>
Pengiriman Logistik Pemilu Sekitar Gunung Kelud Ditangguhkan
Selasa , 04 Mar 2014, 11:50 WIB
ap
Gunung Kelud

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Pengiriman logistik oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ke sejumlah daerah yang terdampak bencana erupsi Gunung Kelud ditangguhkan.

 

Ketua KPU Kabupaten Kediri Agus Edhi Winarto, Selasa (4/3), mengatakan pengiriman logistik pemilu yang ditangguhkan itu adalah untuk Kecamatan Puncu. Empat lokasi yang terdampak erupsi Gunung Kelud itu adalah Kecamatan Ngancar, Plosoklaten, Kepung, dan Puncu. Namun, dari empat itu, satu daerah yang paling parah yaitu di Kecamatan Puncu.

 

Di kantor yang digunakan sebagai sekretariat PPK itu, atap bangunan runtuh dan menimpa sejumlah perlengkapan pemilu. "Bangunan rusak, jadi tidak dapat digunakan. Untuk sementara, logistik ditangani KPU," katanya saat dikonfirmasi.

 

Sementara itu, Ketua PPK Puncu Heru Setiono mengatakan sudah langsung koordinasi dengan KPU terkait dengan kondisi yang dialami di kantor PPK. Pihaknya mengatakan bahwa pihaknya menemui kesulitan menangani masalah logistik. Selain gedung yang rusak, untuk saat ini masalah tenaga juga masih kesulitan, karena mayoritas warga sibuk memperbaiki rumah mereka setelah erupsi Gunung Kelud pada 13 Februari lalu. "Kami khawatir masalah keamanan, karena gedung rusak," ucapnya.

 

Ia mengatakan, sebenarnya ada balai desa yang bisa dimanfaatkan yaitu di Balai Desa Gadungan. Tapi, jika terjadi lahar hujan pun, akan terkena, sehingga memang tidak dimungkinkan logistik pemilu ditempatkan di daerah ini.

 

Jumlah warga yang mempunyai hak pilih di Kecamatan Puncu mencapai 44.801 jiwa. Mereka akan menyampaikan aspirasinya di 168 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Kecamatan Puncu. Panitia pun juga sudah meminta bantuan dari polisi untuk pengamanan sebelum hari-H pemberian hak suara saat Pemilu Legislatif 9 April 2014.

Redaktur : Muhammad Fakhruddin
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar