Petugas kepolisian menghalau para demonstran yang memaksa masuk ke kantor KPU saat simulasi pemilu di depan kantor KPU Jakarta Selatan, Jumat (21/2). (Republika/Agung Supriyanto)
REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Panglima Kodam (Pangdam) XVII/ Cenderawasih Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Christian Zebua menegaskan, kondisi keamanan di wilayah Papua dan Papua Barat menjelang pemilihan umum pada April 2014 sangat mantap dan terkendali.
"Rakyat kini lebih cerdas sehingga tidak mudah untuk diajak demi kepentingan sekelompok orang," tegas Pangdam Mayjen TNI Christian Zebua kepada Antara di Sentani, Kamis (6/3).
Menurutnya, hingga kini tidak ada hal yang menonjol, yakni tidak ada demonstrasi yang mengerahkan massa yang begitu besar. Ini membuktikan bahwa sebagian besar masyarakat tidak ingin ikut-ikutan melakukan hal yang bersifat kontraproduktif.
"Masyarakat sepertinya sudah nyaman dengan keadaan dan kondisi saat ini," tandas Mayjen TNI Christian Zebua.
Pasalnya, Pangdam Zebua melanjutkan, masyarakat kini telah berpikir dampak jika mereka melakukan demo yang bersifat kontraproduktif dan nantinya akan mengurangi kesejahteraan rakyat.
"Kadang kala masyarakat justru dipaksa untuk berdemo, padahal kini masyarakat sudah lebih berpikir untuk melakukan hal-hal yang tidak mengganggu kesejahteraan dan pendidikan," urainya.
Meskipun demikian, Pangdam tetap mensiagakan prajuritnya untuk mendukung jajaran kepolisian menyukseskan pelaksanaan pemilu bulan April mendatang. "Sepertiga kekuatan kami atau sekitar 5.000 prajurit sudah disiapkan untuk membantu polisi," tukasnya.
Bahkan, Pangdam menambahkan bahwa pihaknya tengah melatih secara khusus 200 personel untuk menjadi pasukan huru hara yang nantinya akan diperbantukan bersama polisi menjaga keamanan selama pemilu.
"Kami harus bekerja keras mengubah pola prajurit yang tadinya bertempur menjadi pengaman serta pengayom masyarakat yang hendak melaksanakan pemilu," ujarnya.