Sejumlah pekerja melipat surat suara peruntukan wilayah Jakarta dan luar negeri di ruang produksi PT. Gelora Aksara Pratama (Erlangga), Jakarta Timur, Rabu (12/2). ( Republika/Rakhmawaty La'lang)
REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Ratusan warga dari berbagai desa di Kabupaten Indramayu rela berdesak-desakan agar bisa menjadi relawan pelipat suara di kantor KPU setempat, Jumat (7/3). Mereka menilai, kegiatan pelipatan kertas suara merupakan rezeki.
Berdasarkan pantauan, ratusan warga yang ingin menjadi relawan pelipat kertas suara itu sudah berdesak-desakkan sejak pagi hari. Kondisi tersebut terjadi akibat semrawutnya sistem rekruitmen relawan pelipat suara oleh KPU setempat.
Aparat keamanan yang berjaga di depan pintu gerbang KPU Indramayu pun harus bekerja keras menertibkan warga. Dari sekitar 800 warga yang datang, hanya sekitar 600 warga yang diperbolehkan masuk menjadi relawan pelipat kertas suara. Karena itu, sebagian warga lainnya, terpaksa pulang dengan tangan hampa.
''Saya rela berdesak-desakkan karena ini merupakan rezeki yang besar,'' kata seorang warga yang berhasil menjadi relawan, Wartani.
Wartani menjelaskan, dalam sehari, dia ditargetkan untuk melipat 1.000 kertas suara. Sebagai upah, dia akan memperoleh honor Rp 85 ribu per hari.
Sementara itu, anggota KPU Indramayu Bidang Logistik, Sayidin, mengatakan, pihaknya memang sengaja merekrut warga untuk melipat kertas suara. Warga yang direkrut diutamakan yang tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga dapat memberikan penghasilan tambahan.