Home >> >>
Anis Matta Bermimpi PKS Dapat Posisi Kedua di Pemilu 2014
Ahad , 09 Mar 2014, 16:01 WIB
Republika/Adhi.W
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Anis Matta bermimpi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menempati posisi kedua dalam pileg 9 April mendatang.

"Saya bermimpi minggu lalu bila PKS berada di urutan kedua dalam perolehan pileg 9 April. Semoga ini menjadi kenyataan," katanya di Tangerang.

Presiden PKS itu mengatakan, posisi kedua tersebut sama artinya dengan perolehan 19 persen suara. Namun Anis enggan menyebutkan posisi pertama dan parpol lainnya.

"Saya tak perlu sebutkan di urutan pertama dan ketiga siapa. Intinya, PKS berada di posisi kedua dalam hasil pileg," ujarnya.

Ia mengatakan, mimpi tersebut menjadi kabar gembira dan semangat untuk mewujudkannya. Mantan wakil ketua DPR itu pun meminta kepada para Caleg untuk rajin menemui warganya secara langsung.

Karena berdasarkan hasil survei, banyak masyarakat belum menentukan pilihannya dan menunggu didatangi langsung oleh para caleg. Dengan begitu, target tiga besar dalam pileg, dapat diraih.

"Masalah yang ada adalah, masyarakat menunggu didatangi caleg. Maka itu, saya sudah minta seluruh caleg termasuk yang kini sebagai dewan agar turun ke lapangan," tegasnya.

Ia pun yakin, masalah yang dihadapi PKS dalam berbagai kasus belakangan sudah berangsur hilang dan kepercayaan masyarakat telah kembali.

"Masalah yang lalu adalah bagian dari ujian dan pasti akan selesai. Kini, tinggal para caleg menjelaskan kondisi yang ada," ujarnya.

Anis pun meminta kepada para caleg agar mengubah cara bersosialisasi berbeda dengan yang lainnya. "Salah satu syarat kemenangana adalah melakukan inovasi dalam sosialisasi sehingga masyarakat akan selalu ingat PKS," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar