Home >> >>
PKB Yakin Wali Kota Malang Bakal Dongkrak Suara pada Pileg 2014
Ahad , 09 Mar 2014, 16:12 WIB
Republika- Agung S
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yakin, pelantikan Moch Anton sebagai Ketua DPC Malang itu akan mampu mendongkrak perolehan suara dalam pemilu 2014. 

"Pak Anton adalah sosok baru yang mampu meraih hati rakyat Kota Malang, bahkan mampu menjadi orang nomor satu di kota ini. Oleh karena itu, kami berharap sosok Pak Anton ini mampu mendulang suara lebih banyak pada pileg nanti," ujarnya di Malang.

Ia berharap, Wali Kota Malang tersebut bisa memberikan kontribusi maksimal untuk mendongkrak suara dan perolehan kursi di parlemen. Khususnya di Kota Malang.

PKB menargetkan 15 kursi untuk DPRD Kota Malang masa bakti 2014-2019 dan 100 kursi untuk DPR. Sedangkan saat ini Fraksi PKB di DPRD Kota Malang sebanyak lima orang.

Berdasarkan survei internal dan umum, katanya, PKB menunjukkan kemajuan luar biasa, terutama di Kota Malang. "Kami berharap dengan dinakhodai Pak Anton, PKB di daerah ini mampu mendulang suara dan memperoleh kursi lebih banyak dari pileg sebelumnya," ucapnya.

Sementara itu, Anton berkomitmen akan memperhatikan dan mendahulukan orang kecil. Karena PKB merupakan partai yang peduli dengan wong cilik.

"Ke depan program-program PKB pasti akan lebih banyak untuk masyarakat kecil seperti komitmen kami sejak awal," tandas Anton.

Ketika maju sebagai calon Wali Kota Malang, Moch Anton diusung oleh Partai Gerindra yang hanya memiliki dua kursi di parlemen. Untuk bisa mengusung Moch Anton, Partai Gerindra berkoalisi dengan PKB yang memiliki lima kursi di DPRD Kota Malang.

PKB mencalonkan Sutiaji yang sebelumnya adalah sekretaris komisi C DPRD Kota Malang untuk mendampingi Anton sebagai wakil Wali Kota Malang periode 2013-2018.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar