REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kepolisian Resor Lebak menggelar simulasi pengamanan pemilihan umum legislatif berlokasi di Jalan Alun-alun Barat Rangkasbitung.
"Kami menjamin pemilihan umum legislatif yang akan dilaksanakan 9 April 2014 berlangsung tertib, aman, damai dan kondusif," kata Kepala Kepolisian Resor Lebak AKBP Mulia Nugraha di Rangkasbitung, Minggu.
Ia mengatakan, kegiatan simulasi itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama pelaksanaan Pemilu 2014.
Mereka anggota yang dilibatkan simulasi tersebut dari berbagai kesatuan, di antaranya Sabhara, Reskrim, Intel dan Lalu Lintas.
Kegiatan simulasi ini merupakan latihan untuk pengamanan Pemilu 2014 agar berlangsung aman, damai dan kondusif.
"Kami memberikan apresiasi terhadap anggotanya karena pelaksanaan simulasi berjalan baik," katanya.
Ia juga mengatakan, pihaknya menyiapkan sebanyak 650 personel untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014.
Petugas kepolisian disebar di titik-titik rawan terjadi konflik yang akan mengganggu keamanan ketertiban dan kenyamanan masyarakat.
Selain itu juga mereka disebar di tempat pemungutan suara (TPS).
Karena itu, pihaknya terus mengoptimalkan pelatihan agar personel di lapangan bekerja lebih profesional untuk memberikan pengamanan pemilu.
"Pengamanan ini kami menggunakan anggaran operasional kepolisian," ujarnya.
Menurut dia, ada beberapa titik rawan konflik karena mereka sangat fanatik terhadap salah satu partai politik tertentu.
Pengalaman tersebut berdasarkan hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) Lebak yang digelar November 2013.
Namun, pihaknya tidak menyebutkan daerah konflik itu.
"Karena itu, kami memfokuskan pengamanan di titik-titik rawan konflik agar pelaksanaan Pemilu berjalan damai dan tertib," katanya.