REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta masyarakat tidak memilih politisi yang berkampanye dengan membagi-bagikan uang. Karena politisi semacam itu sama saja dengan membeli nasib rakyat untuk lima tahun ke depan.
"Rakyat mesti tolak politik uang," kata Ketua DPP PKB, Marwan Jafar di Jakarta, Senin (10/3).
Marwan menyatakan, pemilu 2014 harus menjadi momentum gerakan politik bersih di Indonesia. Masyarakat mesti berperan aktif memeriksa rekam jejak caleg.
Hal ini dianggap penting agar wakil rakyat yang terpilih benar-benar memiliki integritas dan mewakili kepentingan rakyat. "Masyarakat mesti menjadi pemilih cerdas. Jangan golput," ujarnya.
Ia menambahkan, sistem politik liberal saat ini memicu pertarungan yang makin keras di antara caleg. Sejumlah caleg rela melakukan berbagai cara demi meraih suara dukungan publik.
Kalau sudah begini, imbuh Marwan, harapan akan hadirnya wakil rakyat yang membela kepentingan rakyat makin jauh dari harapan.
Marwan berharap seluruh elemen bangsa mendorong pileg dan pilpres yang bersih, jujur, adil, bermartabat, dan bebas kecurangan. Dia juga berharap para caleg tidak mengandalkan uang dan popularitas semata.
"Sehingga terwujud lembaga parlemen yang kredibel, para wakil rakyat yang bisa diandalkan serta presiden yang mampu membawa Indonesia menjadi lebih beradab," katanya.