REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Hanura dianggap sebagai partai yang paling meraup keuntungan dari merosotnya elektabilitas Partai Demokrat dan PKS. "Banyak simpatisan Partai Demokrat dan PKS pada Pemilu 2009 mengaku akan hijrah ke Partai Hanura," kata CEO Lembaga Klimatologi Politik (LKP), Usman Rachman kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/3).
Selain Hanura, keuntungan dari merosotnya elektabilitas Demokrat dan PKS juga didapatkan Gerindra, PDIP, dan Partai Golkar. Usman mengatakan Hanura menjadi partai yang mengalami perkembangan signifikan dibandingkan 11 partai peserta pemilu lain. Bahkan, kata Usman, kinerja Hanura berpotensi mengancam dominasi partai papan atas seperti PDIP dan Golkar. "Selain Hanura, Partai Gerindra juga mengancam partai papan atas," ujarnya.
Menurut Usman LKP telah mensurvei sebanyak 1240 responden sejak 26 Februari sampai 6 Maret 2014 di 34 provinsi. Survei dilakukan dengan teknik multi-stage random sampling dengan margin of error 2,8 persen. Dari hasil survey itu, kata Usman, sebanyak 11,3 persen mengaku akan memilih Hanura. "Elektabilitas Hanura di posisi ketiga di bawah PDIP (21,8 persen) dan Partai Golkar (18,1 persen)," kata Usman.
Survey LKP, kata Usman, bukan hanya dilakukan dengan teknik wawancara langsung. LKP juga menganalisis pemberitaan media di 10 surat kabar nasional dan 10 media online. Menurut Usman sosialisasi massif yang dilakukan Hanura di media massa mampu mendongkrak elektabilitas Partai Hanura. "Pada survei LKP enam bulan lalu, elektabilitas Partai Hanura masih sekitar enam sampai tujuh persen," kata Usman.
Pada bagian lain Usman mengatakan Usman mengatakan perkembangan elektabilitas Partai Demokrat relatif tersendat. Elektabilitas Demokrat diperkirakan hanya berada di posisi lima sampai tujuh persen dalam Pemilu 2014. Menurutnya hal ini tidak lepas dari kegagalan konvensi capres yang digelar Partai Demokrat. "Seluruh capres yang mengikuti konvensi juga memiliki elektabilitas rendah. Sehingga mereka belum menjadi daya dorong yang signifikan bagi perkembangan elektabilitas Partai Demokrat," ujar Usman.