REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Munculnya Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan selelu diidentikkan sebagai kebangkitan pemimpin muda. Patokan sebenarnya bukan usia, tapi ada perubahan menuju yang lebih baik.
"Untuk jadi capres tidak harus tokoh muda juga, karena muda usia saja tidak cukup. Untuk menjadi calon presiden yang diperlukan adalah orangnya harus dinamis, bersih, dan berpikir jernih," ungkap pengamat politik Universitas Indonesia Boni Hargens, Ahad (16/3).
Desakan majunya tokoh muda pada Pemilu 2014 tidak hanya muncul untuk menduduki kursi nomor satu di Indonesia, tapi di parlemen juga. Desakan publik ini muncul, jelas Boni, karena tokoh-tokoh muda diharapkan bisa membuat perubahan di Indonesia.
"Sebenarnya tokoh-tokoh tua kita banyak juga yang bagus dan layak jadi capres. Tapi mereka ini tidak diberi ruang atau kesempatan oleh partai politik," terang Boni.