Home >> >>
Anis Matta: Badai PKS Telah Lewat
Ahad , 16 Mar 2014, 13:26 WIB
Republika/Yasin Habibi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terpilih Anis Matta (kedua dari kiri) bersama Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin (kedua dari kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar kampanye pertamanya, Ahad (16/3) dengan mengambil lokasi di Gelora Buna Karno (GBK), Senayan, Jakarta.

Presiden PKS Anis Matta tampil menjadi orator pamungkas dalam kampanye yang dijejali 150 ribu lebih kader dan simpatisan partai tersebut.

Dalam orasinya, Anis berusaha membakar semangat para kader dan simpatisan untuk membawa PKS sukses di Pemilu 2014. Target masuk tiga besar dalam pemilihan legislatif dikumandangkan Anis yang saat itu berkemeja putih dan celana jins biru.

“Hadapi Pemilu dengan semangat, PKS siap pimpin Indonesia,” ujar dia yang di setiap akhir pengucapan kalimatnya disambut gema takbir ratusan ribu hadirin.

Di dalam orasinya, Anis juga mengajak seluruh kader untuk fokus menghadapi Pemilu tahun ini. Dia meminta kader PKS untuk tidak gentar pada badai masalah yang sempat mendera mereka beberapa waktu lalu.

Anis menyadari, kasus yang menyeret mantan presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq (LHI) memberi hantaman kencang pada partai berlambang padi dan bulan sabit ini. Namun menurutnya, badai tersebut telah lewat. Penuhnya GBK oleh kader dan simpatisan, menurutnya telah cukup menjadi bukti PKS siap menyongsong Pemilu 9 April mendatang. 

“Sekarang kita buktikan, kita bersatu dan keluar dari badai yang sempat menghantam kita,” ujar dia.

Selama orasi lebih kurang 15 menit itu, para kader dan simpatisan terus bergemuruh menanggapi setiap kalimat Anis. Meskin hujan rintik sempat turun, Anis masih bisa berdiri dan berorasi menyemangati kader dan simpatisan PKS. 

Redaktur : Hazliansyah
Reporter : Gilang Akbar Prambadi
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar