Home >> >>
Jokowi 'Nyapres', Akan Ada Perang Bintang di Bursa Cawapres
Senin , 17 Mar 2014, 22:26 WIB
republika/wihdan
joko widodo-jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- - Pengamat CSIS berpendapat, kepastian Joko Widodo (Jokowi) menjadi capres PDI Perjuangan akan memanaskan bursa cawapres. Bahkan diprediksi akan terjadi perang bintang di kalangan militer

"Saya rasa memang sudah terlihat perang bintang. Kalau militer masih mampu silakan, demokrasi sudah maju," kata pengamat militer dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), Alexandra Retno Wulan, Senin (17/3).

Menurutnya, sudah terlihat tanda-tanda perang bintang sejak sejumlah purnawirawan jenderal memutuskan maju pada bursa capres.

Pengamat militer Universitas Indonesia, Connie Rahakundini mengatakan, sosok cawapres seharusnya memang dari militer jika dipimpin oleh kalangan sipil.

Namun, lanjut dia, sosok militer yang dimaksud harus bervisi bagus dan punya wawasan luas soal pertahanan.

Sosok itu pun harus ada di dekat Jokowi karena sifatnya yang egaliter. Keberadaan sosok militer akan membantu Jokowi untuk mengambil sikap tegas dalam persoalan teknis pemerintahan.

Lain halnya dengan Direktur Imparsial Poengky Indarti yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap wacana sipil-militer.

"Siapa pun presiden dan wakil presiden mendatang memang layak karena kapasitas dan bersih, termasuk latar belakang sebelumnya," ucapnya.

Saat ini diketahui nama Prabowo Subianto dan Wiranto dicapreskan oleh masing-masing partainya. Sementara Pramono Edhie Wibowo masih bergulat di konvensi capres Partai Demokrat. 

Selain nama di atas, mulai muncul pula sejumlah nama yang dipandang berpeluang menjadi cawapres. Seperti Panglima TNI Jendral Moeldoko, KSAD Jendral Budiman dan mantan KSAD Jenderal (pur) Ryanmizard Ryacudu (mantan KSAD).

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar