REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura Hary Tanoesudibjo menjanjikan perbaikan regulasi bidang pertambangan. Menurutnya, regulasi pertambangan tertutup menjadi salah satu modus korupsi yang sulit ditindak secara hukum.
"Regulasi pengelolaan tambang harus jelas," kata Harry dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (18/3).
Harry mengatakan korupsi pertambangan merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. Sebab para pelaku korupsi tambang berlindung dibalik regulasi konsesi. "Konsensi tambang, pajak ekspor itu jumlahnya jauh lebih besar," ujar Hary mencontohkan.
Calon wakil presiden Hanura ini menambahkan perlu ada ketegasan hukum untuk menyelamatkan uang negara. Sebab regulasi yang baik tidak akan optimal tanpa dibarengi penegakan hukum yang tegas. "Korupsi membuat masyarakat sengsara. Pembangunan menjadi tidak berjalan semestinya," kata Hary.
Sementara itu caleg Hanura, Lily Wahid mengatakan Hanura mendapat predikat Partai terbersih di Indonesia dari Indonesia Corruption Watch. Lily menjanjikan partainya akan terus menjaga komitmen antikorupsi.
"Kader Hanura baik daerah maupun pusat yang duduk sebagai wakil rakyat mampu membuktikan diri terbebas dari perilaku korupsi, karena itu Partai Hanura mendapat pridikat partai bersih," ujar Lily.