Home >> >>
Pasang Foto, Jero Wacik Bantah Kampanye Terselubung
Selasa , 18 Mar 2014, 13:48 WIB
Antara//Prasetyo Utomo
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, BULELENG -- Menteri ESDM Jero Wacik tak sudi dianggap melakukan kampanye terselubung untuk Partai Demokrat saat meresmikan program listrik perdesaan Provinsi Bali di Desa Sulanyah, Kabupaten Buleleng, Selasa (18/3).

"Sekarang saya tidak kampanye. Saya bekerja ngurusi listrik. Kampanye saya Sabtu-Minggu saja," kata caleg DPR nomor urut 1 Demokrat itu.

Jero tidak menampik fotonya dalam ukuran besar terpampang di sekitar Lapangan Seririt, tempat peresmian program listrik perdesaan Provinsi Bali dipusatkan.

"Kalau foto-foto saya banyak, bukan berarti saya kampanye. Saya ke sini untuk meresmikan listrik," kata Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat itu.

Dalam sambutannya, dia memotivasi masyarakat Kabupaten Buleleng untuk mendukung program pemerintah meningkatkan kesejahteraan.

"Sekarang waktunya bangkit karena menterinya kelahiran Buleleng, gubernurnya orang Buleleng, wakapolda orang Patemon (Buleleng), bupati dan wabup juga pastinya orang Buleleng. Pejabat dan masyarakat harus bersatu untuk memajukan Buleleng," ucapnya.

Sebagai warga Buleleng yang menjadi pejabat negara, Jero mengaku telah memperjuangkan status rumah sakit di daerahnya menjadi rumah sakit rujukan di Bali.

"Kami bantu Pemkab Buleleng menjadikan rumah sakit rujukan karena bukan hanya warga Buleleng. Nantinya warga Karangasem dan Jembrana tidak perlu dirujuk ke Denpasar. Saat Wabup datang ke Jakarta, detik itu pula Ibu Menkes saya telepon agar peningkatan status RSUD Buleleng dipercepat," ujarnya.

Ia prihatin kemajuan sektor pariwisata di Bali tidak diimbangi dengan pemerataan. "Jangan hanya dolar bergemerincing di Bali selatan, sedangkan di utara (Buleleng), timur (Karangasem), dan barat (Jembrana) pengangguran melimpah," tukasnya.

Terkait dipilihnya Buleleng sebagai tempat peresmian program listrik perdesaan karena rasio elektrifikasi di kabupaten berpenduduk terpadat di Bali itu di bawah nasional.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar