Home >> >>
Magnet Si Raja Dangdut
Selasa , 18 Mar 2014, 20:13 WIB
ANTARA
Massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkumpul (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lapangan Islamic Centre, Lempeuneurut, Banda Aceh, semula tampak lengang. Hanya ada puluhan pedangang kaki lima di sekitar lokasi yang diagendakan untuk kampanye akbar perdana Partai Kebangkitan Bangsa. Langit Aceh Besar selepas Zhuhur ketika itu, sangat berawan. Tetes air hujan, sesekali turun.

Massa beranjak datang, ketika pembawa acara memanggil Sang Raja Dangdut, Rhoma Irama beserta Soneta Grup. “Allahu akbar,” teriak Bang Haji, sapaan akrab Rhoma itu yang dibalas teriakan serupa oleh penonton. Sosok yang digadang-gadang sebagai Capres PKB itu, mengawali debut penampilannya dengan tiga tembang yang pernah melejit di era ‘80’-an yakni, “Persatuan”, 135 Juta, dan “Adu Domba”.

Puluhan hingga ratusan massa mulai memadati halaman gedung Islamic centre yang dalam tahap pembangunan itu. Kharisma Bang Haji mampu menjadi magnet. Lambat laun, tak ada lagi ruang kosong di pelataran gedung tersebut dan menjelma menjadi lautan manusia.

Berbagai jurus jitu ditempuh oleh partai politik demi menarik simpati calon pemilih. Pada Pemilu 2014, PKB menggandeng sejumlah artis sebagai juru kampanye nasional, selain Bang Haji dan Soneta, ada pula nama musisi ternama, Ahmad Dhani yang diagendakan berkampanye di 28 titik lokasi.

Dalam orasi politiknya, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, mengutarakan keinginan partai yang ia pimpin untuk membidik suara potensial warga Aceh dalam Pemilu 2014. Hal ini menyusul rendahnya elektabilitas bahkan kekalahan PKB di Tanah Rencong tersebut. Pada Pemilu 2009, PKB hanya berhasil meloloskan satu kadernya di Dewan Perwakilan Aceh. Sedangkan di tingat DPR-RI, PKB hanya meraup 28 kursi.

Ia pun mengibaratkan capaian tersebut dengan suara semut di antara gajah-gajah. Meskipun demikian, Pemilu kali ini, ia meyakini akan banyak lagi kader-kadernya yang duduk di legislatif dengan syarat dukungan segenap warga Aceh.”Berikan kesempatan sekali saja buat PKB,” tuturnya, dalam siaran pers yang diterima, Republika , Selasa (18/3).

Di hadapan ribuan massa yang hadir, Cak Imin, begitu akrab disapa, menilai arah perubahan yang berjalan saat ini di Aceh, sudah sesuai jalur. Tetapi realisasinya membutuhkan kerja kolektif dari berbagai pihak.

Terutama mewujudkan Aceh makmur, adil, dan sejahtera. Persoalan krusial dan memerlukan solusi mendesak yaitu masalah pengangguran yang berakibat pada kemiskinan dan terabaikannya potensi sumber daya alam Aceh yang melimpah.

Persoalan yang tak kalah pentingnya, menurut Cak Imin, adalah pembangunan yang belum merata. APBN sebesar RP 1850 triliun belum dirasakan manfaatnya secara riil oleh segenap rakyat Indonesia. Kesenjangan masih banyak ditemukan dan tentunya kondisi ini tak bisa dibiarkan.” Jika PKB menang rakyat harus ikut menikmati (APBN),” paparnya.

Ketua DPW PKB Aceh, Irmawan menegaskan komitmen PKB untuk selalu dekat dengan rakyat. Ini antara lain dengan tidak mendirikan posko pemenangan di berbagai wilayah di Aceh. Pendirian posko semacam ini dinilai pragmatis dan hanya demi kepentingan sesaat guna mendulang simpati pemilih.

Jika PKB menang pada Pemilu kali ini, ia berjanji mendirikan rumah aspirasi rakyat selama lima tahun mendatang. Cita-cita besar itu sulit bila tanpa dukungan warga Aceh yang mayoritas Muslim dan memiliki semangat sama dengan PKB, memajukan dan mensejahterakan umat. “Kita imbau warga Aceh pilih PKB,” tuturnya.

Redaktur : Agung Sasongko
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar