REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra tidak main-main dalam mengusung wacana menduetkan Prabowo Subianto dengan Abraham Samad.
Meski belum ada pengajuan resmi terhadap ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK tersebut, namun Gerindra sudah memasukkan namanya ke dalam daftar cawapres untuk bersanding dengan Prabowo.
“Ini memang sebuah wacana sebab semuanya harus ditentukan hasil pemilihan legislatif. Jika kita bisa mencapai bisa 20 persen, kita bisa mengusung sendiri calonnya. Termasuk Pak Abraham sebagai cawapres,” kata Ketua DPP Gerindra Martin Hutabarat, Selasa (18/3).
Menurut Martin, salah satu aspirasi yang muncul di internal partainya adalah memberi kesempatan kepada kader muda bangsa untuk bisa tampil di panggung kekuasaan. Apalagi, jika kaum muda itu telah terbukti kontribusi dan prestasinya selama memimpin organisasi atau institusi.
Patokan syarat itu, kata Martin, membuat nama Samad tiba-tiba muncul sebagai kandidat kuat pendamping Prabowo. Dia sangat yakin, duet Prabowo dan Samad kalau terpilih akan menjadi momok menakutkan bagi para koruptor.
“Kita melihat bahwa anak-anak muda yang menonjol adalah kita siapkan sebagai calon pemimpin akan datang. Tapi, lagi-lagi semoga Gerindra bisa mendapat sekiranya 20 persen suara,” kata anggota Komisi III DPR itu.
Martin melanjutkan, jika ternyata Gerindra tidak mencapai 20 persen suara di Pileg 2014, tentu akan muncul strategi lain. Dia mengakui, kondisi itu akan menyulitkan Gerindra kalau memaksakan maju sendiri. Artinya, Gerindra terpaksa akan bergandengan dengan partai lain untuk mengusung capres dan cawapres terbaik.
“Kalau perolehan kurang 20 persen sebagai syarat sendiri mengusung pasangan di Pilpres 2014, nah harus berkoalisi. Berarti mulai sekarang kita harus bekerjas keras memenangkan partai.”