REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Kanwil Pegadaian Manado Marshall Aritonang mengatakan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 April 2014 dan Pemilu Presiden 2014, omzet pegadaian di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami kenaikan.
"Memang di bulan-bulan jelang pelaksanaan pemilu, omzet gadai kelihatan mengalami peningkatan dibandingkan bulan biasa," kata Marshall Aritonang di Manado, Rabu.
Menurut Marshall hampir setiap memasuki pemilu ada peningkatan di omzet gadai karena banyak yang membutuhkan dana segar dengan cara yang cepat dan mudah.
"Kebanyakan barang yang digadaikan yakni emas perhiasan, barang elektronik seperti handphone, tablet serta barang bergerak lainnya," jelas Marshall.
Dalam memberikan dana, katanya, Pegadaian selalu selektif, terutama saat jelang pemilu seperti ini. Beberapa barang, baik elektronik, kendaraan, maupun perhiasan emas diteliti.
Pihaknya menolak memberikan dana jika barang digadaikan ada kerusakan. Hal itu penting dilakukan mengingat barang-barang yang digadaikan itu adalah jaminan.
Walaupun beragam benda digadaikan sebagai jaminan, ia mengatakan, selama ini banyak warga memilih menjadikan perhiasan emas sebagai barang gadai, mungkin membawa lebih mudah dan nilainya lebih besar daripada barang lain seperti elektronik.
Ia menjelaskan, di 2014 ini Pegadaian Wilayah Manado menargetkan pertumbuhan di semua sektor 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Peningkatan ini optimis akan tercapai karena Pegadaian Wilayah Manado membawahi enam provinsi yakni yang Sulawesi, Maluku dan Papua," katanya.
Pencapaian omzet Pegadaian Wilayah Manado pada 2013 hanya mencapai 60 persen dari yang ditargetkan karena terpengaruh dengan harga emas terus berfluktuasi, katanya.