REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam agar tidak takut dalam memilih caleg nonmuslim. Asal yang bersangkutan memenuhi kriteria kepemimpinan baik.

"Sebaiknya sisi adanya sifat-sifat kenabian lebih ditekankan sebagai pertimbangan masyarakat memilih ketimbang agama caleg," kata Ketua Dewan Pengurus MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi di Jakarta, Rabu (19/3).

Ia pun menyerukan agar masyarakat memilih caleg yang beriman dan bertakwa. Serta memenuhi empat sifat kenabian sekaligus ber-akhlaqul karimah dan memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi.

Empat sifat kenabian yang dimaksud adalah jujur (siddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh) serta berkemampuan (fathonah).

Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Pusat, Din Syamsuddin menegaskan, penggunaan hak pilih sebagai warga negara dalam pemilu 2014 sebagai sebuah kewajiban. Ini mengingat pentingnya urusan berbangsa dan bernegara.

"Menurut perspektif MUI, karena berbangsa dan bernegara itu begitu penting, apalagi untuk mencapai cita-cita nasional maka kami meyakini bahwa kepemimpinan itu penting. Oleh karena itu memilih kepemimpinan adalah kewajiban, bukan lagi hak," katanya.

MUI menekankan, Pemilu 2014 adalah proses penting sebagai sebuah cara damai dan konstitusional untuk mewujudkan cita-cita nasional.