REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Projo menilai, berhentinya Jokowi sebagai Gubernur DKI, akan memberi inspirasi positif bagi lahirnya kepemimpinan baru di Indonesia."Peraturannya memang tidak mengharuskan berhenti. Tapi ini soal etis. Ketika soal etis dan kepatutan, maka ada sebuah pencapaian yang melebihi kalkulasi politik praktis," ujar Budi Arie Setiadi, Koordinator Nasional Projo kepada ROL, Kamis (20/3).
Menurut Arie, bangsa ini minim sekali tokoh yang mampu memberi keteladanan. Padahal para pendiri bangsa telah banyak mewariskan keteladanan. Lahirnya pemimpin baru harus menghasilkan banyak inspirasi dan semangat baru. Jokowi telah memberi teladan tentang apa artinya pemimpin yang sederhana dan melayani.
Berhentinya Jokowi sebagai Gubernur DKI akan membuktikan bahwa kekuasaan dan jabatan bukanlah segala-galanya. Mengabdi rakyat dan republik adalah tugas mulia melebihi kepentingan pribadi dan kelompok," tambah mantan Wakil Ketua DPD PDI DKI ini.
"Seperti pidato Bung Karno, Karmane Fardikaratse Mappalesu Kadyatana, (laksanakan tugasmu dengan sebaik-baiknya dan setulus-tulusnya). Maka berhentinya Jokowi sebagai gubernur akan menghasilkan kepemimpinan yang memiliki "Jiwa Pengabdian" sebagai intisari dari "Dedication of Life" ," ujar mantan Aktivis UI 98 ini.