Home >> >>
Hadapi Pemilu, Lintas Agama Gelar Deklarasi Kerukunan
Jumat , 21 Mar 2014, 05:40 WIB
republika.co.id
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menghadapi pemilu 2014, potensi konflik bisa muncul di kalangan antarumat beragama.

Untuk mengantisipasi hal itu, Kementrian Agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Indramayu menggelar Deklarasi Gerakan Kerukunan Umat Wilayah Indramayu, Kamis (20/3).

''Deklarasi ini merupakan kontribusi masyarakat lintas agama untuk bersama-sama menjaga kedamaian, ketenangan dan kerukunan dalam menyongsong pemilu 2014,'' ujar Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Indramayu, Yayat Hidayat.

Hal senada diungkapkan Ketua FKUB Kabupaten Indramayu, Hartono Salyan. Dia menyatakan, dengan adanya deklarasi tersenut, diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya gesekan yang mengakibatkan konflik di tengah masyarakat Indramayu.

''Potensi gesekan besar karena banyak putra daerah yang maju dalam pemilu. Karenanya, kami rangkul semua ormas agama, untuk meminimalisasi gesekan,'' tutur Hartono.

Dalam kesempatan itu, Bupati Indramayu, Anna Sophanah berharap agar pesta demokrasi rakyat tahun ini dapat berlangsung dengan sukses.

Dia tidak ingin kondisi masyarakat yang sudah kondusif tercoreng dengan adanya kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

''Kerukunan umat beragama adalah salah satu faktor yang turut berperan dalam menciptakan kondusifitas,'' tegas Anna.

Deklarasi tersebut digelar di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Indramayu. Penandatanganan deklarasi itu dilakukan oleh perwakilan ormas keagamanaan dari agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu dan OKP/mahasiswa.

Kegiatan itu juga disaksikan Bupati Indramayu, Anna Sophanah, Dandim 0616 Indramayu, Letkol CPN Asyik Rudianto dan Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono.




Redaktur : Damanhuri Zuhri
Reporter : lilis
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar