REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masalah distribusi surat suara masih menghantui Komisi Pemilihan Umum (KPU). Komisioner KPU bidang Logistik Arief Budiman mengatakan, daerah terpencil mendapat perhatian khusus lantaran memiliki medan yang sulit dijangkau. Selain wilayah Papua, kawasan perbatasan juga masih terkenda distribusi kotak dan surat suara. Hal itu lantaran kendala geografis akibat ombak besar di lautan menghambat pengiriman barang.
Untuk mengatasi hal itu, ia sudah berkoordinasi dengan KPU setempat. Solusinya didapat dengan cara menggandeng aparat keamanan. “Kita minta bantuan militer untuk mengatasi transportasi penyeberangan,” kata Arief, Jumat (21/3).
Menurut dia, kondisi darurat memaksa KPU untuk menempuh langkah strategis. Meski belum ada nota kesepahaman (MoU), tetapi kerjasama dapat lebih dulu dijalankan di lapangan. Pun dengan dana, kata dia, alokasinya bisa dianggarkan sambil proses pengiriman logistik berjalan. “Untuk TNI, dananya nanti dibiayai KPU,” kata Arief.
Dia melanjutkan, terobosan yang dilakukan KPU harus diambil agar Pileg 2014, berjalan tepat waktu pada 9 April mendatang. Karena itu, mau tidak mau setiap cara harus ditempuh demi dapat menjamin distribusi dapat sampai di kecamatan tepat waktu.