Ratusan ribu kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghadiri kampanye terbuka di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (16/3). (Republika/Agung Supriyanto)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menekankan pihaknya tidak pernah mengundang anak-anak untuk ikut proses kampanye yang dilakukan seluruh kader. Sehingga pihaknya meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bisa bersikap adil.
"PKS itu tidak pernah mengundang anak-anak ikut kampanye, ini mohon diperhatikan sama wartawan. Anak-anak itu ikut orang tuanya, mungkin karena tidak ada yang menjaga di rumahnya, dan ini sebetulnya tidak hanya terjadi saat kampanye PKS saja," kata Hidayat di sela-sela kampanyenya di Cilandak Barat, Jakarta, Jumat (21/3) malam.
Hidayat menegaskan selama ini pihak partai sudah mengimbau kader dan pendukung untuk tidak melibatkan anak-anak saat kampanye. Namun, ketika anak-anak sudah hadir di lapangan, PKS tidak mampu berbuat banyak.
"Masa iya kita usir anak-anaknya. Kalau perlu KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) yang hadir di sini jaga anak-anaknya," ujar dia.
Lebih jauh dia mengatakan bahwa sesungguhnya anak-anak tetap aman selama kampanye PKS berlangsung. Faktanya, kata dia, tidak sedikit kampanye tanpa anak-anak justru berujung kericuhan.
Sementara itu ihwal isu larangan kampanye yang akan diganjar Bawaslu kepada PKS karena melibatkan anak-anak, Hidayat menyatakan partainya akan menyelesaikan hal itu secara prosedural. "Jadi mohon isu perpolitikan ini tidak dibawa menjadi isu anak-anak," ucap dia.
Pada kampanye yang dilakukan, Jumat, terlihat masih ada segelintir pendukungnya yang membawa serta anak-anak. Pada kesempatan itu Hidayat melakukan kerja bakti dengan pengasapan untuk mencegah nyamuk demam berdarah dan melakukan sosialisasi tata cara mencoblos saat pemilu berlangsung.