REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) percaya bisa ikut menentukan peta koalisi saat Pemilu Presiden (pilpres) 2014. PAN optimis bisa meraih perolehan suara dua digit di Pemilu Legislatif (pileg) 2014. "Survei terakhir PAN di posisi empat besar. Artinya daya tawar kami dalam koalisi sangat kuat," kata Ketua DPP PAN, Tjatur Sapto Edy saat dihubungi wartawan di Jakarta, Sabtu (22/3).
Tjatur memperkirakan pilpres 2014 hanya akan diikuti tiga pasangan capres-cawpares. Ini karena Mahkamah Konstitusi tidak membatalkan presidential threshold yang terdapat dalam UU No. 42 tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden. Artinya, partai peserta pemilu akan membangun koalisi untuk mengusung capres-cawapres.
Bicara soal koalisi, Tjatur merasa PAN memiliki komunikasi yang baik dengan semua partai. Ini berbeda dengan sejumlah partai yang terkesan berhubungan kurang baik. "PAN bisa (koalisi) dengan siapa saja karena selalu menjalin hubungan baik," ujarnya.
PAN masih mengandalkan ketokohan Hatta Rajasa dan Amin Rais untuk meyakinkan masyarakat. Menurut Tjatur figur Hatta memiliki daya tarik di masyarakat. Sedangkan Amin adalah tokoh inisiator reformasi. "Kami percaya diri menjadi penentu koalisi ke depan," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum PAN, Drajad H. Wibowo menargetkan partainya meraih 60 kursi DPR. Target itu menurut bisa memposisikan PAN sebagai partai yang diperhitungkan dalam Pemilu 2014. "Kalau kursi PAN cukup besar, minimal tidak jauh dari 60 kursi, maka peluang sebagai pemegang balance of power akan sangat besar," ujar Drajad.
Menurut Dradjad partai yang memiliki minimal 60 kursi DPR akan sangat diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Namun begitu Drajad belum mau membeberkan mitra koalisi PAN dalam Pilpres nanti. Dia mengatakan sejauh ini hubungan PAN dengan sejumlah tokoh nasional cukup baik. "Dengan Jokowi, Bang Hatta Radjasa sangat dekat. Demikian juga dengan Ibu Megawati, Mas Prabowo, Bang Ical. Dengan keluarga SBY juga dekat," katanya.