Home >> >>
PDIP Janji Tak berkhianat
Sabtu , 22 Mar 2014, 21:49 WIB
PDI Perjuangan

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berjanji tidak akan mengkhianati masyarakat Kepulauan Riau.

Dalam sejarah, tidak pernah ada kader PDI-P yang berkhianat, kata Sekretaris PDI-P Kepri, Lis Darmansyah dalam kampanye terbuka di Batam, Sabtu. "PDI-P tidak akan berkhianat, tidak pernah ada kader PDI-P yang berkhianat," kata Lis dalam orasi politiknya.

Calon anggota legislatif yang diajukan PDI-P dalam Pemilu 2014 merupakan kader partai yang telah teruji, karena bergabung bersama partai bertahun-tahun.

Tidak ada caleg yang merupakan kader baru di PDI-P, sehingga memahami nilai-nilai partai dan tidak akan berkhianat.

Ia mengatakan PDI-P sangat peduli kepada masyarakat kecil. Kebijakan-kebijakan yang dibuat partai juga selalu berpihak kepada wong cilik. ''Itu tanda PDI-P tidak berkhianat,'' jelasnya.

Dalam kampanye yang dihadiri ribuan simpatisan partai kepala banteng itu, calon anggota DPR RI Dwi Ria Latifa meminta masyarakat untuk mengembalikan satu kursi dari DPR RI untuk PDI-P.

Pada Pemilu 2009, PDI-P tidak meraih kursi legislatif tingkat nasional. Padahal pada Pemilu 2004, PDI-P Kepri berhasil mengirimkan satu wakilnya ke Senayan.

Ketua PDI-P Batam, Jamsir, mengatakan Ketua Umum PDI-P Megawati mengamanatkan Kepri harus mendapatkan satu kursi untuk DPR RI.

"Instruksi Ketua Umum, harus dapat. Kita bicara Dapil Kepri. DPR RI harga mati," kata dia di sela-sela kampanye.

Melihat antusiasme masyarakat, ia mengatakan optimis dapat mengumpulkan suara hingga mendapatkan satu kursi DPR RI.

Sementara itu, ribuan simpatisan PDI-P yang menggunakan kostum merah memadati Lapangan Sei Harapan, Tiban, Batam.

Kampanye dimeriahkan penyanyi campur sari Didi Kempot dan penyanyi dangdut dari ibu kota. Di akhir kampanye, caleg DPRD Kota Batam Udin P Sihaloho bernyanyi lagu karya Iwan Fals berjudul Wakil Rakyat diikuti ratusan simpatisan.


Redaktur : Damanhuri Zuhri
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar