Para simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkonvoi dengan sepeda motor saat kampanye perdana di depan Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Ahad (16/3).(Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Sugeng Sarjadi Syndicate Ridho Imawan Hanafi menilai PDI Perjuangan akan cermat dalam membuka diri berkoalisi dengan partai lain untuk membangun pemerintahan yang efektif.
"Apabila benar nantinya PDI-P akan berkoalisi dengan partai lain, maka kemungkinan koalisi yang bisa menjamin efektivitas pemerintahan," kata Ridho di Jakarta, Sabtu.
Hal itu menurut Ridho PDI-P tidak harus banyak melibatkan partai dalam koalisi. Dia mengatakan koalisi itu bisa dilakukan dengan beberapa partai namun efektivitas koalisi bisa terjamin.
"Karena koalisi yang melibatkan banyak partai meski tampaknya akan sedikit gangguan parlemen, belum tentu hal itu tercapai," ujarnya.
Ridho mengatakan PDI-P memiliki potensi besar menang di Pemilu 2014 sehingga akan dilirik oleh parpol lain untuk ikut masuk dalam koalisi.
Hal itu dilakukan partai lain menurut dia agar parpol tersebut bisa berada di pemerintahan apabila PDI-P menang.
"Terlebih saat ini Joko Widodo sudah resmi dicalonkan (sebagai bakal calon presiden) dari PDI-P," katanya.
Ridho menilai para parpol tersebut tidak mendompleng pencapresan Jokowi untuk bergabung dengan PDI-P karena koalisi akan disusun setelah Pemilu Legislatif 2014.
Para parpol menurut dia melihat faktor Jokowi sebagai magnet kemenangan yang bisa menawarkan kekuasaan.
Sebelumnya beberapa partai seperti PKB, PKS, dan PPP menyatakan niatnya untuk berkoalisi dengan PDI-P
Sekretaris Jenderal DPP PPP Romahurmuziy mengatakan ke depannya, PPP siap berkoalisi dengan PDI-P dalam koalisi yang disebut Koalisi Buah Semangka.
"Semangka itu tampak dari luarnya hijau namun saat dibelah, dalamnya berwarna merah," kata Romy di Surabaya, AHad (16/3).
Selain itu, PPP berencana mendatangkan Jokowi dalam musyawarah kerja nasional dalam waktu dekat untuk memaparkan visi dan misi di hadapan para kader PPP se-Indonesia.