Home >> >>
PLN DJBB Jaga Pasokan Listrik Jelang Pemilu
Ahad , 23 Mar 2014, 10:09 WIB
Jaringan listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang dua agenda politik yang akan berlangsung tak lama lagi, yakni Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) PT PLN Distribusi Jabar dan Banten (DJBB), melakukan berbagai persiapan. PT PLN, melakukan berbagai upaya agar pasokan energi listrik bisa terjaga.

"Secara serentak di Jabar-Banten, kami melakukan Gempur Penjulang. Artinya, kami melakukan perbaikan dan perawatan penjulang-penjulang di Jabar-Banten," ujar Manager PT PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Bandung, Wawan Gunawan, di Kantor Kecamatan Cileunyi, Sabtu (22/3).

Menurut Wawan, perbaikan dan perawatan penjulang-penjulang itu karena memang beberapa di antaranya, tergolong cukup kerap mengalami gangguan, baik eksternal, maupun internal. Contoh eksternal, penyebabnya adalah dahan pohon, binatang, dan sebagainya. Sedangkan internal, penyebabnya kondisi komponen yang memang harus mengalami pergantian atau perbaikan. 

Di Bandung Raya, kata dia, perbaikan dan perawatan penjulang-penjulang, baik yang terbuka, maupun yang menggunakan jaringan bawah tanah,  berlangsung di beberapa titik. Diantaranya, Tanjung Sari, Cigereleng, Kopo, dan kawasan Barat Bandung Raya. Panjangnya,  sekitar 32 kilometer. 

"Terutamanya, pada titik-titik sekitar KPU (Komisi Pemilihan Umum). Kami pun menyiagakan gardu untuk mem-back up pasokan listrik yang berkapasitas 250-400 KVA (Kilo Volt Ampere),'' katanya.

 PT PLN, kata dia, memproyeksikan program Gempur Penjulang ini tuntas sebelum Ramadan. Melihat kondisi itu, pihaknya berusaha keras untuk menjamin pasokan listrik tidak terganggu selama ajang Pemilu, baik Pileg maupun Pilpres. 

Walaupun, kata dia, jika mengacu pada agenda Pileg dan Pilpres lima tahun lalu, konsumsi pemakaian listrik tidak mengalami kenaikan. Bahkan,  pemakaiannya tetap normal, seperti hari-hari biasa.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Ari Lukihardiyanti
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar