REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang dua agenda politik yang akan berlangsung tak lama lagi, yakni Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) PT PLN Distribusi Jabar dan Banten (DJBB), melakukan berbagai persiapan. PT PLN, melakukan berbagai upaya agar pasokan energi listrik bisa terjaga.
"Secara serentak di Jabar-Banten, kami melakukan Gempur Penjulang. Artinya, kami melakukan perbaikan dan perawatan penjulang-penjulang di Jabar-Banten," ujar Manager PT PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Bandung, Wawan Gunawan, di Kantor Kecamatan Cileunyi, Sabtu (22/3).
Menurut Wawan, perbaikan dan perawatan penjulang-penjulang itu karena memang beberapa di antaranya, tergolong cukup kerap mengalami gangguan, baik eksternal, maupun internal. Contoh eksternal, penyebabnya adalah dahan pohon, binatang, dan sebagainya. Sedangkan internal, penyebabnya kondisi komponen yang memang harus mengalami pergantian atau perbaikan.
Di Bandung Raya, kata dia, perbaikan dan perawatan penjulang-penjulang, baik yang terbuka, maupun yang menggunakan jaringan bawah tanah, berlangsung di beberapa titik. Diantaranya, Tanjung Sari, Cigereleng, Kopo, dan kawasan Barat Bandung Raya. Panjangnya, sekitar 32 kilometer.
"Terutamanya, pada titik-titik sekitar KPU (Komisi Pemilihan Umum). Kami pun menyiagakan gardu untuk mem-back up pasokan listrik yang berkapasitas 250-400 KVA (Kilo Volt Ampere),'' katanya.
PT PLN, kata dia, memproyeksikan program Gempur Penjulang ini tuntas sebelum Ramadan. Melihat kondisi itu, pihaknya berusaha keras untuk menjamin pasokan listrik tidak terganggu selama ajang Pemilu, baik Pileg maupun Pilpres.
Walaupun, kata dia, jika mengacu pada agenda Pileg dan Pilpres lima tahun lalu, konsumsi pemakaian listrik tidak mengalami kenaikan. Bahkan, pemakaiannya tetap normal, seperti hari-hari biasa.