REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informastika Gatot S Dewa Broto menyarankan calon anggota legislatif (caleg) perempuan yang sedang berkampanye memperebutkan kursi di parlemen diminta untuk tidak sekadar mengandalkan kecantikan fisik. Tetapi mampu berkontribusi positif dalam pembangunan.
"Harapan kami para caleg perempuan jangan semata-mata berpikiran bahwa publik akan memilihnya karena faktor gender atau karena dibalut dengan faktor kecantikan," kata Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Ahad (23/3).
Ia mengatakan caleg perempuan dituntut untuk mampu memperjuangkan kepentingan dasar kaumnya yang belum tersalurkan dengan optimal.
Menurut dia caleg perempuan justru memiliki beban yang lebih berat ketimbang caleg laki-laki karena diharapkan tidak sekadar mampu mengangkat isu-isu strategis terkait perempuan.
"Yang perlu disadari adalah dari satu pemilu ke pemilu berikutnya mereka ini tidak sepenuhnya mampu mengangkat isu-isu strategis masalah perempuan," katanya.
Padahal, ia menambahkan, proporsi perempuan dari sisi populasi semakin meningkat di Indonesia namun faktanya banyak persoalan mendasar terkait perempuan belum bisa diangkat ke permukaan bahkan oleh wakil rakyat perempuan itu sendiri.
"Faktanya banyak persoalan yang paling basic belum terselesaikan seperti target MGDs, edukasi, proporsi jumlah wanita dalam berkarier, sampai soal KDRT," katanya.
Oleh karena itu pihaknya berharap caleg perempuan yang nantinya akan menjadi mitra pemerintah melalui hubungan eksekutif-yudikatif harus meningkatkan kualitas dan kapasitas diri menjadi lebih baik.
Gatot menambahkan mereka juga harus mampu bersaing dengan caleg laki-laki dan kemudian duduk di parlemen memperjuangkan kebutuhan dasar kaumnya karena keterwakilan mereka di lembaga legislatif sangat dibutuhkan.
"Untuk saat ini, para caleg perempuan harus dapat memanfaatkan masa kampanye semaksimal mungkin," katanya.