Home >> >>
KPU Pakai Cara Manual, PDIP Siapkan Saksi Ahli
Ahad , 23 Mar 2014, 22:28 WIB
Antara/M Risyal Hidayat
Seorang simpatisan PDI Perjuangan berdandan seperti banteng ketika mengikuti kampanye perdana terbuka di Lapangan Thor, Surabaya, Jatim, Senin (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai politik menyiapkan saksi ahli teknis pemilu untuk memantau proses perhitungan hingga rekapitulasi suara. Meski menggunakan metode manual dalam tahapan tersebut, namun kinerja KPU tetap perlu mendapat pantauan.

Wasekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto mengatakan, akan memperkuat saksi yang diterjunkan langsung sebagai pengawas pemilu. Mereka bukan petugas sembarangan, melainkan orang yang dianggap paham bagaimana memantau proses akhir tersebut.

"Mereka punya kemampuan teknis bagaiamana mencocokan surat suara, mengetahui cara rekapitulasi suara, bagaimana dengan surat suara sah, dan lain-lain," kata Hasto saat dihubungi Republika, Ahad (23/3).

Dia menambahkan, sekarang ini KPU masih mengacu pada ketentuan undang-undang. Yakni melakukan perhitungan suara secara manual. Berdasarkan pengalaman pemilu 2009, ada dugaan terjadinya kecurangan dalam proses perhitungan suara sehingga. Metode komputerisasi tidak lagi dimanfaatkan.

Meski potensi kerawanan dalam teknologi berkurang, namun parpol rezim penguasa dianggap selalu menghalalkan segala cara. Antara lain, penggunaan dana APBN dan melibatkan aparat TNI/Polri. Untuk itu, PDIP akan mengawasi secara detail bagaimana proses penyelenggaran pemilu besok.

"Kalau KPU memang mau melakukan perhitungan suara dengan komputer, maka ada syarat yang harus mereka lakukan. Melalui komisi II DPR, parpol akan memberikan teknis pengawasan," ujar dia. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Andi Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar