REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Ketua DPW PAN Sulawesi Tenggara, Nur Alam, menyatakan masyarakat saat ini sudah jauh lebih dewasa dalam menentukan pilihan politik. Parpol yang menjadi pilihan ditentukan melalui standard yang rasional.
Setidaknya, jelas Gubernur Sulawesi Tenggara ini, masyarakat menginginkan parpol yang bebas korupsi. Kader - kadernya jangan sampai terlibat dalam perkara pidana tersebut. Selain itu etika parpol dalam beraktifitas juga sangat penting. Jangan sampai ketika mengadakan kegiatan, parpol justru dianggap kurang etis karena memamerkan kegiatan pornografi yang tidak mendidik.
Masyarakat juga mengedepankan kerja nyata. Mereka tidak ingin mendengarkan janji - janji. "Itu semua hanya omongan. Mereka ingin melihat kerjaan," jelasnya, di Kendari, Sultra, Senin (24/3). Kalau parpol sudah membangun infrastruktur maka masyarakat sudah langsung menyimpulkan pilihannya. Sedangkan parpol yang kadernya hanya berjanji sudah pasti akan ditinggalkan.
Pemilih juga menginginkan kader parpol yang bersahaja. Kader parpol mau menyambangi rumah - rumah masyarakat di pedalaman, yang hanya bisa ditempuh dengan perahu kecil. "Ini sema saya lakukan dulu ketika awal - awal berkampanye untuk menjadi gubernur Sultra," imbuhnya.
Dia menyatakan pendekatan seperti it akan menyentuh masyarakat. Mereka akan menilai kader parpol seperti itu serius membangun bangsa. Aksi seperti itu diyakininya mampu mendongkrak elektabilitas parpol.