REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto akhir-akhir ini mendapat kritik beberapa pengamat politik. Dia dilabeli sebagai orang yang tidak santun lantaran gemar menyindir lawan politiknya. Meski begitu, Prabowo mengaku tidak gentar untuk terus menyuarakan kebenaran.
"Kader Partai Gerindra seperti saudara Ahok dan saya sendiri sering dituduh "tidak santun" karena kami sering bicara apa adanya," katanya melalui akun Twitter, @Prabowo08.
Prabowo merasa yakin dengan yang diucapkannya. Dia ingin konsekuen dengan ucapan maupun perbuatannya. "Kami percaya, jika kita takut, jika kita ragu dalam membela kebenaran maka kita tidak akan mampu wujudkan perobahan."
Mantan komandan jenderal Kopassus itu mengatakan, pendapatnya akhirnya dilakukan melalui pantun, agar tidak lagi dicap sebagai orang yang tak santun.
"Mengenai kesantunan berpolitik, berikut sajak yang saya karang sendiri. Apakah saudara mau kembali pilih pemimpin yang asal santun?"
Berikut sajak yang dibuatnya, "Boleh bohong, asal santun. Boleh nipu, asal santun. Boleh curi, asal santun. Boleh korupsi, asal santun. Boleh ingkar janji, asal santun. Boleh jual negeri, asal santun. Yakin mau seperti ini? Coblos sesuai hati saudara, 9 April 2014."
Menurut Prabowo, ia tidak akan berhenti menyuarakan kebenaran agar masyarakat tahu mana pemimpin yang gemar bohong dan pemimpin yang tidak mencla-mencle. "Saya bicara apa adanya. Yang benar, saya apresiasi. Yang salah, saya bilang salah. Inilah ajaran leluhur saya."