Home >> >>
Ara: PDIP Harus Belajar Sabar Dikritik
Senin , 24 Mar 2014, 12:11 WIB
Republika / Tahta Aidilla
Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDI-P) digadang-gadang menjadi partai potensial untuk memeroleh suara terbanyak pada pemilihan umum (pemilu) mendatang. Ketua DPP PDI-P Maruarar Sirait, menilai partainya sekarang ini harus mulai belajar untuk menerima kritikan.

"PDI-P harus melatih. Kalau rakyat percaya menjadi partai pemerintah, harus lebih sabar," ujar Maruarar yang biasa disapa Ara dalam acara diskusi di Jakarta, kemarin. Ia menilai, kritikan bisa datang apabila PDI-P memenangkan pemilu dan kemudian menjadi partai penguasa di pemerintahan.

Selama satu dekade, Maruarar mengatakan, PDI-P memosisikan diri sebagai partai oposisi. Ia mengatakan, partai berlambang Banteng ini rajin mengkritik kinerja pemerintah. "Kalau kita menjadi partai pemerintah, saya bilang sama teman-teman, kita harus belajar mendengar, belajar dikritik," kata dia.

Maruarar mengatakan, PDI-P juga harus bisa membuktikan diri dan menjawab amanat rakyat apabila terpilih sebagai partai pemerintahan. Menurut dia, masyarakat pasti akan menagih bukti setelah ada harapan. "Kalau tidak deliver, tidak ada buktinya, itu akan melahirkan kekecewaaan. Hujatan itu pasti akan terjadi," ujar dia.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar