REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDI-P) digadang-gadang menjadi partai potensial untuk memeroleh suara terbanyak pada pemilihan umum (pemilu) mendatang. Ketua DPP PDI-P Maruarar Sirait, menilai partainya sekarang ini harus mulai belajar untuk menerima kritikan.
"PDI-P harus melatih. Kalau rakyat percaya menjadi partai pemerintah, harus lebih sabar," ujar Maruarar yang biasa disapa Ara dalam acara diskusi di Jakarta, kemarin. Ia menilai, kritikan bisa datang apabila PDI-P memenangkan pemilu dan kemudian menjadi partai penguasa di pemerintahan.
Selama satu dekade, Maruarar mengatakan, PDI-P memosisikan diri sebagai partai oposisi. Ia mengatakan, partai berlambang Banteng ini rajin mengkritik kinerja pemerintah. "Kalau kita menjadi partai pemerintah, saya bilang sama teman-teman, kita harus belajar mendengar, belajar dikritik," kata dia.
Maruarar mengatakan, PDI-P juga harus bisa membuktikan diri dan menjawab amanat rakyat apabila terpilih sebagai partai pemerintahan. Menurut dia, masyarakat pasti akan menagih bukti setelah ada harapan. "Kalau tidak deliver, tidak ada buktinya, itu akan melahirkan kekecewaaan. Hujatan itu pasti akan terjadi," ujar dia.