Home >> >>
Tekan Golput, KPU Kirim Pesan Berantai
Senin , 24 Mar 2014, 21:11 WIB
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik memberi sambutan dalam acara "Maklumat Bersama Pemilu Jurdil Damai dan Anti Korupsi" di Jakarta, Kamis (6/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama operator telekomunikasi tanah air dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menyiapkan pesan berantai terkait informasi pemilu. Pesan ini dimaksudkan guna menekan angka golput.

Ketua KPU  Husni Kamil Manik mengungkap ada sebagian dari masyarakat yang belum mengetahui informasi tentang pemilu. Itu sebabnya, KPU merasa perlu untuk menggandeng sejumlah pihak dengan penekanan kesuksesan pemilu bukanlah tanggung jawab KPU saja.

"Ini tanggung jawab kita semua," kata dia dalam peluncuran pesan berantai di Jakarta, Senin (24/3).

Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring menilai cara sosialisasi melalui pesan berantai sangat efektif dalam menekan golput.  "Ini mirip-mirip lah 2014. kalau ada kepentingan bersama, masyarakat dan bangsa Indonesia kita selalu melakuka kerjasama dengan operator dan pesannya juga pesan umum supaya partisipasi terus meningkat," ujarnya.

Nantinya, pesan berantai ini akan berisi  'Sukses Pemilu 2014 Adalah Sukses Bangsa. Berikan Suara Anda Pada Tanggal 9 April 2014. Coblos Sesuai Pilihan Anda'. Pesan ini mulai dikirimkan mulai siang tadi dan akan dikirimkan keseluruh pengguna telepon seluler di Indonesia.

Semua lapisan masyarakat baik yang sudah memiliki hak suara (telah cukup umur) atau yang belum akan menerima ini. Bagi buat yang belum memiliki hak suara, KPU memastikan pesan berantai ini bisa dijadikan pembalajaran politik.

"Dominan pemilih punya ponsel. Tapi ini tisak merusak, kalau infonya dalam klasifikasi 17 plus baru masalah bila diterima anak-anak. Tapi anak SD sudah ada pertanyaan kapan pemilu diadakan. Ini menjadi bagian pendidikan yang tidak akan merusak bagi anak yang mendapatkannya (pesan berantai),"  jelas Husni.

Saat disinggung masalah anggaran, Tifatul mengatakan Kominfo hanya bermodalkan selembar kertas. "Anggarannya selembar kertas saja, kami fax ke seluruh operator, dijalankan seluruh operator. menurut perbinccangan  kami Operator kan idel, dia kirim sms itu, insfraktutur listrik dan baterai tetap segitu. jadi itu terlalu berefek besar kepada mereka," jelasnya.

Menurut Tifatul, anggaran pesan yang dikirimkan kepada 270 juta pemilik telepon seluler ini akan diserahkan pada operator. Pesan ini akan dikirim hingga 31 Maret mendatang. "Akan tetapi tidak selama satu minggu Anda akan menerima pesan ini. Setiap pemilik nomor telepon akan menerima satu pesan ini. Apakah sudah mendapatkannya?" kata dia

Redaktur : Agung Sasongko
Reporter : Fian Firatmaja
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar