Kampanye terbuka Partai Golkar di Gedung Olah Raga (GOR) Ciracas, Jakarta, Selasa (18/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Partai Golkar tidak memprioritaskan perolehan suara dalam pemilihan umum (pemilu) berbasis etnis. Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Fadel Muhammad mengatakan partainya itu punya fokus pemenangan dari semua etnis.''Partai Golkar, adalah partai berbasis pluralisme. Tidak ada mengacu atau pun memprioritaskan pemilih (berdasarkan) etnis tertentu,'' ujar Fadel, saat dihubungi, Senin (24/3).
Menurutnya, Golkar punya target penguasaan beberapa wilayah kunci dalam setiap pemilihan.Fadel menerangkan, jika mengacu pada pemilu 2009, partai Golkar kalah di Jawa Barat. Padahal, kata dia, provinsi terbesar di Indonesia itu, representasi dari suara nasional.
Ia melanjutkan, Jawa Barat adalah sama dengan 24 persen suara nasional.Itu artinya, kata dia, ada sekira 24 persen jumlah pemilih nasional berada di provinsi tersebut. ''Kita (Golkar) kalah dalam pemilu 2009 di sini (Jawa Barat),'' ujar dia.
Untuk itu, dikatakan dia, tahun sekarang, tetap menjadikan Jawa Barat sebagai wilayah kunci pemenangan. Kata dia, bukan cuma bagi Golkar. Akan tetapi, bagi semua partai peserta pemilu. Selanjutnya, dikatakan dia, prioritas pemenangan lainnya, adalah di kawasan timur Indonesia.
Acuan memperoleh delapan persen suara pada pemilu 2009 di wilayah ini, akan menjadi standar perolehan suara Golkar tahun sekarangNamun Fadel mengatakan, prioritas-prioritas memenangkan Golkar di wilayah-wilayah tersebut, bukan didasarkan pada pemilih dari etnis tertentu.
Ia mencontohkan, meskipun Jawa Barat adalah wilayah kunci, tapi tidak mengacu pada membuaru suara etnis Sunda.''Begitu juga di wilayah timur. Bukan berarti etnis Bugis (yang jadi prioritas pemilih). Tapi kan juga ada etnis-etnis lain, seperti Gorontalo, Kalia, Manado, Tomohon, di Kalimantan, seperti Dayak juga,'' kata dia.