REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyatakan potensi kecurangan saat perhitungan suara sangat besar. Hal ini disebabkan proses penghitungan yang hanya melalui sekali pemindaian.
"Ini harus melibatkan banyak pihak jika ingin dianggap fair," jelas Ray, saat dihubungi, Senin (24/3). Dia menyatakan potensi seperti ini sudah ada sejak pemilu sebelumnya. Permasalahannya selalu sama, yaitu pemindaian dari TPS ke tingkat yang lebih tinggi. Disanalah menurutnya potensi kecurangan terjadi.
selain itu, proses pemilu dibingungkan lagi dengan penghitungan menggunakan teknologi dan tidak. Menurutnya, tidak ada dasar hukum yang kuat untuk menghitung dengan teknologi. Kalau penghitungan teknologi tidak sama dengan penghitungan manual, maka yang menjadi patokan tetap yang manual.