Petugas Logistik KPU Kota Yogyakarta menunjukkan surat suara yang rusak di Gudang Pengelolaan Logistik Pemilu Kota Yogyakarta, Jumat (7/3).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Hanura DPR RI Sarifuddin Sudding mengatakan, dua minggu menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif 9 April 2014, logistik masih menjadi masalah . Antara lain dengan ditemukannya sekitar 1,6 juta surat suara rusak di seluruh Indonesia.
"Itu menunjukkan sistem pengawasan mutu KPU terhadap pengadaan surat suara sangat lemah. Kinerja kontrol kualitasnya juga lemah," kata Sarifuddin, Senin (24/3).
Menurut Sudding, masalah surat suara rusak, bahkan sudah tercoblos, menunjukkan minimnya pengawasan KPU terhadap perusahaan pemenang tender pengadaan surat suara. Ini juga rawan dipermainkan dan memantik praktik kecurangan.
"KPU harus melakukan pemeriksaan ketat pada perusahaan yang mencetak surat suara. Jika ditemukan adanya permainan atau menguntungkan pihak tertentu, maka perusahaan tersebut harus dituntut pertanggungjawabannya dan diberi sanksi berat," ujar Sudding.