Petugas menunjukkan surat suara yang tercoblos di gudang KPUD Jember, Jawa Timur, Selasa (4/3).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Fraksi Hanura DPR RI Sarifuddin Sudding mengatakan, saat ini ditemukannya sekitar 1,6 juta surat suara rusak yang rusak. Menurutnya kerusakan suara itu tidak hanya mencakup 19 kota yang sudah dipublikasikan oleh media.
"Surat suara yang rusak juga masih ditemukan di Jakarta, Poso, Nias, Badung (Bali), Sragen dan Kendal. Saya yakin surat suara yang rusak itu lebih dari 2 juta dan meliputi lebih banyak lagi daerah di Indonesia, "ujar Sudding, Senin, (24/3).
Sudding mendesak agar KPU dan Bawaslu tidak mengecilkan arti suara rusak. Lembaga negara itu juga harus bisa memberi jaminan bahwa surat suara pengganti bermutu baik, sampai di tujuan dalam kondisi aman dan utuh, sesuai dengan kualitas dan jumlah yang diminta.
KPU juga diminta memberikan surat suara pengganti tiba di daerah pemilihan tepat waktu. "Komisioner KPU bilang bahwa jumlah surat suara yang rusak hanya 0,25 persen atau dibawah 1 persen. Jangan mengecilkan arti 0,25 persen surat suara bagi negara demokrasi dan besar seperti Indonesia," kata Sudding.
Sebelumnya Komisioner KPU, Arief Budiman mengatakan, jumlah surat suara yang rusak tidak sampai 1 persen. Kerusakan itu karena sobek atau terkena tinta bahkan tercoblos.