Home >> >>
Puan Bangga Banyak Anak Muda Ikut Kampanye PDIP
Rabu , 26 Mar 2014, 00:35 WIB
Barbara Walton/EPA
PDIP berstrategi memenangkan pemilu dengan mengumumkan kabinet bayangannya.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- PDI Perjuangan (PDIP) menggelar kampanye terbuka di Lapangan Denggung, Sleman, Yogjakarta. Ribuan kader dan simpatisan partai berlambang banteng itu memadati jalan dan lapangan lokasi kampanye.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDIP Puan Maharani sangat terkesan melihat atmosfir di Yogja. Selepas turun di Bandara Adi Sucipto, rombongan bergerak ke Pasar Beringharjo dan baru ke Lapangan Denggung. Suasana di sepanjang jalan memantik ingatan masa lalu Puan.

"Jalan-jalan sudah ramai sekali, mengingatkan saya saat dulu tahun 1999. Saya masih lebih muda dari sekarang, walau sekarang masih muda," ujar dia.

Kendaraan memadati jalan menuju lokasi kampanye terbuka. Di Jalan Magelang Km 9,5 Denggung, Sleman, kader dan simpatisan PDIP mewarnai jalan dengan warna merah. Kehadiran anak muda dalam kampanye ini yang menarik perhatian Puan.

"Betapa bangga saya saat perjalanan menuju lapangan banyak sekali anak-anak muda yang hadir dan ikut dalam kampanye," kata dia.

Melihat antusiasme anak muda ini, Puan berharap, hal tersebut juga menunjukkan adanya suatu keinginan. Ia mengatakan, keinginan itu adalah untuk bisa menggunakan hak pilih pada Pemilu Legislatif (Pileg), 9 April. "Bukan hanya saya sendiri, tapi semua saudara saya, semua yang lebih muda, yang sudah punya hak pilih memang pada 9 April mau memilih PDI Perjuangan," ujar Anggota DPR RI itu.

Puan juga berharap anak muda yang datang untuk berkampanye bersama PDIP mempunyai sisi ideologis seperti Bung Karno. Ia tidak ingin melihat yang hadir untuk mengikuti kampanye hanya karena adanya rayuan uang. "Pasti bukan yang hanya mau kumpul di sini karena dipaksa dan dibayar datang ke sini," kata dia.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar