Home >> >>
Kampanye Terbuka Tidak Cocok dengan Sistem Suara Terbanyak
Kamis , 27 Mar 2014, 18:29 WIB
Sejumlah warga mengikuti kampanye terbuka Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Selasa (25/3). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem), Veri Juanidi mengatakan, kampanye terbuka pada pemilu 2014 ini cenderung sepi. Menurutnya hal itu wajar, lantaran kampanye terbuka memang tidak cocok dengan sistem suara terbanyak.

"Kampanye rapat umum ini tidak cocok dengan sistem suara terbanyak dimana kompetisinya justru antar caleg," kata Veri, di Jakarta, Kamis (27/3).

Kampanye rapat umum selama ini, ujar Veri, lebih menonjolkan partai politik. Dan mendorong masyarakat untuk mendukung parpol. Padahal, pada pileg ini masyarakat juga ingin mengenal calegnya secara langsung.

Karena kampanye rapat umum tidak mampu memfasilitasi caleg untuk mengenalkan diri mereka, maka tidak jarang caleg kurang bermasyarakat mendukung pola kampanye terbuka.

"Caleg-caleg lebih fokus pada pengenalan diri mereka sehingga fokus kampanye rapat umum menjadi pudar," jelas Veri.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : ira sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar