Sejumlah warga mengikuti kampanye terbuka Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Selasa (25/3). (foto: Septianjar Muharam)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem), Veri Juanidi mengatakan, kampanye terbuka pada pemilu 2014 ini cenderung sepi. Menurutnya hal itu wajar, lantaran kampanye terbuka memang tidak cocok dengan sistem suara terbanyak.
"Kampanye rapat umum ini tidak cocok dengan sistem suara terbanyak dimana kompetisinya justru antar caleg," kata Veri, di Jakarta, Kamis (27/3).
Kampanye rapat umum selama ini, ujar Veri, lebih menonjolkan partai politik. Dan mendorong masyarakat untuk mendukung parpol. Padahal, pada pileg ini masyarakat juga ingin mengenal calegnya secara langsung.
Karena kampanye rapat umum tidak mampu memfasilitasi caleg untuk mengenalkan diri mereka, maka tidak jarang caleg kurang bermasyarakat mendukung pola kampanye terbuka.
"Caleg-caleg lebih fokus pada pengenalan diri mereka sehingga fokus kampanye rapat umum menjadi pudar," jelas Veri.