REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak akan langsung menerima Gerindra sebagai mitra koalisi. PDIP akan menimbang-nimbang secara cermat apabila dikemudian hari Gerindra menyatakan keinginan berkoalisi.
"Namanya orang berteman harus memilih, harus cermat," kata Sekretaris Jendral DPP PDIP, Tjahjo Kumolo di Jakarta, Jum'at (28/3).
Tjahjo mengibaratkan koalisi dengan pertemanan yang terjadi antarsesama jurnalis. Menurutnya meskipun jurnalis berasal dari media yang berbeda-beda, mereka masih bisa berteman. Tapi di sisi lain, jurnalis yang berbeda media juga bisa bermusuhan. "Seperti kalian (wartawan) media berbeda kan tetap bisa berteman bisa bermusuhan," ujarnya.
PDIP belum membicarakan mitra koalisi di Pemilu Presiden 2014. Menurutnya koalisi baru akan dibahas setelah melihat hasil Pemilu Legislatif 2014. "Koalisi dibahas setelah 9 April," katanya.
Usai penetapan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) PDIP hubungan antara PDIP dan Gerindra memang terkesan memanas. Sejumlah elite Gerindra misalnya menyebut Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri melanggar salah satu klausul Perjanjian Batu Tulis yang berisi dukungan Megawati kepada Prabowo sebagai capres di Pemilu 2014.