Home >> >>
Kampanye di NTT, Puan Serap Aspirasi Masyarakat Perbatasan
Jumat , 28 Mar 2014, 13:24 WIB
Antara/Izaac Mulyawan
Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, hari ini Jumat (28/3) dijawalkan mengunjungi Nusa Tenggara Timur, salah satu provinsi yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Kedatangan Puan sebagai bagian dari kampanye PDI Perjuangan. 

Tidak sekadar kampanye, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, kehadiran Puan sekaligus akan menyerap secara langsung aspirasi dan persoalan dari masyarakat disana.  

"Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste inilah yang menjadi perhatian atau concern dari PDI Perjuangan untuk melihat secara langsung persoalan yang muncul guna dicarikan solusinya," kata Ahmad, Jumat (28/3). 

Dikatakannya, selama ini tidak ada perhatian yang serius dari pemerintah. Hal itu menyebabkan masyarakat daerah perbatasan seringkali melintas ke negara tetangga untuk mencari kehidupan yang lebih baik. 

Konsep pembangunan yang selama ini dijalankan pemerintah seharusnya tidak menjadikan daerah perbatasan sebagai daerah tertinggal, karena daerah tersebut merupakan terdepan yang sangat penting untuk diperhatikan. 

"Jika infrastruktur dan pembangunan memadai, mereka tidak akan ke negara tetangga," kata dia. 

Ahmad mengatakan, konsep berbeda diusung oleh partainya, yang menjadikan daerah terdepan sebagai kebanggaan bangsa. 

"Konsep pembangunan daerah perbatasan yang ada di PDIP adalah menjadikan daerah terdepan tersebut menjadi kebanggaan bangsa. Oleh karenanya, daerah perbatasan harus dikembangkan secara maksimal secara ekonomi. Daerah terdepan kita akan menjadi tujuan wisata masyarakat negara-negara tetangga," ujar Ahmad. 

Redaktur : Hazliansyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar