Penyanyi dangdut menghibur massa simpatisan Partai Demokrat dalam kampanye di GOR Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu (22/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Barat mempertanyakan partai lain yang menyelenggarakan kampanye dengan mempertontonkan tarian erotis.
Sekretaris Umum Dewan Pengurus Wilayah PKS Kalbar Arif Joni mengungkapkan, hal tersebut merupakan pelanggaran lebih serius ketimbang mengikutsertakan anak dalam kampanye.
Menurut Arif Joni, sejauh ini PKS Kalbar belum melakukan pelanggaran kampanye terkait keikutsertaan anak-anak dalam kampanye.
Sementara, terkait kampanye yang diadakan di aula Kantor Camat Pontianak Selatan, ia mengatakan, itu sesuai kesepakatan Wali Kota Pontianak dan KPU setempat mengenai lokasi kampanye.
"Ada suratnya, bahwa dibolehkan kampanye di aula Kantor Camat karena di kota ini tidak ada tempat yang memadai untuk kampanye dialogis," kata wakil ketua DPRD Kota Pontianak itu.
Sejak dimulainya pelaksanaan kampanye rapat umum terbuka pada 16 Maret lalu, PKS Kalbar lebih banyak mengadakan kampanye dialogis dan yang utama "direct selling" (menjual secara langsung). Kampanye dalam Kota Pontianak kembali akan digelar pada 3 April dan 5 April untk di dapil selatan-tenggara untuk tingkat provinsi.
"Mengenai jurkam nasional yang akan tampil, saat ini masih kami koordinasikan," katanya.