Simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melakukan aksi kampanye di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (20/3). (Republika/Tahta Aidilla)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak terburu-buru menjatuhkan pilihan untuk mengusung calon presiden/calon wakil presiden (capres/cawapres). PPP masih memilah-milah dan menakar kekuatan sebelum membuat keputusan.
"PPP tentu akan terus mencermati pilihan-pilihan yang nantinya akan diputuskan segera setelah pelaksanaan pileg (pemilu legislatif)," ujar Ketua DPP PPP Arwani Thomafi, dalam pesannya kepada RoL, Jumat (28/3). Ia menilai, hasil pileg yang akan menentukan arah langkah dari PPP.
Sejauh ini, DPP PPP memang belum mengusung capres atau cawapres. Hasil Mukernas partai berlambang Ka'bah itu memunculkan tujuh nama sebagai kandidat.
Diantaranya Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Din Syamsuddin. Berbeda dengan beberapa partai politik lain peserta pemilu yang sudah mengusung nama.
Sebut saja PDI Perjuangan yang mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres. Partai Gerindra menjagokan Prabowo Subianto. Partai Golkar percaya diri dengan memunculkan nama Aburizal Bakrie. Belum lagi ada Partai Hanura yang sudah menduetkan Wiranto-Hary Tanoesoedibdjo.
"Kami menghormati penuh kebijakan parpol lain yang telah mendeklarasikan capres cawapresnya," ujar Arwani.
PPP, menurut Arwani, tetap akan terlebih dulu menunggu hasil pileg sebelum membuat keputusan. Ia mengatakan, forum Rapimnas setelah 9 April mendatang yang akan menentukan. "Kepada siapa PPP akan mengusung capres cawapres dan juga koalisi dengan partai politik mana," kata dia.