Home >> >>
Jokowi Sebut PDIP Dicurangi Dua Kali
Jumat , 28 Mar 2014, 19:11 WIB
ANTARA FOTO/Kristian Ali/Asf/Spt/14.
Capres dari PDI perjuangan Joko Widodo (tengah) didampingi Pasangan Calon Gubernur Lampung Berlian Tihang (kiri) dan Mukhlis Basri (kanan) setibanya di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, Lampung, Jumat (21/3). Jokowi dijadwalkan menghadiri kampanye te

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON --  Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para simpatisan dan relawan di Cilegon-Banten untuk mengawasi perhitungan suara di TPS. Menurutnya, hal itu diperlukan agar PDI-P tidak dicurangi untuk ketiga kalinya.

"Saya pesan awasi TPS. Jangan sampai nanti kita sudah menang banyak tapi ada angka yang dihapus, diganti angka lain.

Pengalaman di tahun 2004, 2009 kita kalah karena kecurangan. Jangan sampai kepleset tiga kali," kata Jokowi dalam orasinya saat menjadi jurukampanye nasional (jurkamnas) di Lapangan Sumapir, Kecamatan Jombang, Cilegon, Banten, Jumat sore.

Jokowi mengingatkan agar pengawasan dimulai dari tingkat paling bawah baik dari kelurahan hingga di pusat. Gubernur DKI Jakarta juga mengajak para relawan dan simpatisan PDI-P untuk senantiasa optimis namun tidak lupa diri.

"Banten akan memerah. Indonesia akan memerah. 9 April nanti kita menang mutlak sehingga kita mudah maju pilpres. Kita sudah menunggu 10 tahun untuk ini, jangan sampai lepas!" katanya.

Jokowi juga mengingatkan agar PDI-P bisa menang melebihi target nasional; 27 persen. "Kita harus menang tebal! Kita harus menang di atas target partai, di atas 27 persen. Tapi jangan kita seolah-olah sudah menang sampai lupa kerja. Kita harus bekerja keras di waktu yang tinggal 10 hari ini," katanya.

Kampanye terbuka PDI-P dihadiri kurang lebih 1.500 orang. Di sana Jokowi hanya memberikan orasi politik kurang lebih 30 menit kepada simpatisan dan relawan partai.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar