Home >> >>
Demokrat Minta Media Tidak Angkat Isu Anak-Anak Saat Kampanye
Jumat , 28 Mar 2014, 20:08 WIB
Republika/ Edi Yusuf
Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Jabar Iwan Sulanjana (tengah) menjelaskan rencana kedatangan SBY ke Kota Bandung, dalam konferensi pers di Hotel Preanger, Bandung, Jumat (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Keterlibatan anak-anak dalam kampanye partai politik terus saja terjadi. Meski telah diperingatkan berkali-kali oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), pemandangan itu tak pernah hilang hampir di semua kampanye partai politik.

Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Kota Bandung Erwan Setiawan mengaku kesulitan untuk mencegah hal tersebut. Kata dia, permasalahan ini memang terjadi hampir di semua kampanye partai politik peserta pemilu. Keterlibatan anak-anak menjadi sisi yang dilematis bagi orang tua.

"Diajak salah, tidak diajak juga nggak ada yang merawat di rumah," katanya dalam jumpa pers jelang kampanye akbar Partai Demokrat di Kota Bandung, Jumat (28/3).

Dikatakan Erwan, Pihaknya hanya bisa mengimbau kepada orang tua untuk tidak mengajak anak-anak di bawah umur dalam kampanye akbar PD, Ahad (30/3) mendatang. Dia juga meminta media untuk tidak terlalu mengungkit-ungkit hal tersebut. "Saya mohon media juga jangan terlalu memblow up masalah itu lah," ujarnya.

Panitia, kata dia, juga akan menyiapkan odong-odong untuk mengantisipasi anak-anak yang ikut kampanye. Odong-odong akan ditempatkan di luar arena kampanye. Hal itu dimaksudkan agar anak-anak tidak terlibat dan masuk dalam area kampanye.

Kampanye akbar PD rencananya dilangsungkan di Lapangan Tegalega Kota Bandung, Ahad (30/3). Kampanye ini juga akan dihadiri oleh Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudoyono. SBY dijadwalkan akan datang langsung ke Lapangan Tegalega usai menghadiri kampanye dari Semarang Jawa Tengah.

Sebanyak kurang lebih 51 ribu massa sudah terdaftar di panitia untuk 'membanjiri' Lapangan Tegalega. Mereka semua datang dari Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : mas alamil huda
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar