Home >> >>
Wiranto Doa Bersama Ribuan Ibu-Ibu di Lamongan
Ahad , 30 Mar 2014, 11:43 WIB
Calon Presiden Partai Hanura Wiranto (tengah) melakukan simulasi pencoblosan saat kampanye Partai Hanura di Lapangan Blok S, Jakarta, Jumat (28/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Massa Partai Hanura di Lamongan, Jatim menggelar kampanye dengan cara lain. Ribuan ibu-ibu mengadakan doa bersama di Lapangan Desa Tunggul, Paciran, Jatim, Sabtu (29/3).

Doa bersama itu dihadiri calon presiden dan juga Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto. Ikut hadir pula Ny Lily Wahid (fungsionaris DPP Hanura); Ketua DPD Hanura Jatim, Kuswanto; Ketua DPC Hanura Lamongan, Hartono; dan ulama Lamongan, KH Mas'ud Mawardi.

Mereka mendoakan agar Wiranto bisa terpilih sebagai presiden. Dalam acara yang digelar di pinggir pantai itu, para seniman hadrah bahkan menabah lirik lagu dengan kata-kata "pokoke Win-HT".

Dalam kesempatan itu, Wiranto mengemukakan, pemimpin yang dibutuhkan rakyat adalah seorang yag memahami kepentingan dan harapan rakyat. "Pemimpin tak boleh mengutamakan kepentingan sendiri atau kelompok, tak boleh cuma mencari popularitas, mencari kekayaan, dan mengkhianati rakyat," paparnya dalam siaran persnya yang diterima ROL, Ahad (30/3).

Rakyat, kata Wiranto, membutuhkan pemimpin yang semata-mata mengabdi dan membahagiakan rakyat. "Pemimpin harus bisa membuat rakyat senang dan sejahtera," ungkapnya.

Pemimpin harus tahu, tuturnya, apa yang dirasakan kaum dhuafa/kaum tak mampu. Pemimpin harus tahu apa yang menjadi derita rakyatnya.

Wiranto juga bersyukur karena Hanura telah menjadi partai paling bersih dari korupsi. Seorang pemimpin, kata dia, tak akan bisa membersihkan korupsi kalau kerabat atau lingkungannya juga terjerat korupsi.

Dia juga terus mengutarakan tekadnya agar kader-kader Hanura menjaga moralitas dan menjauhkan diri dari tindakan korupsi. Jika menemukan kadernya korupsi, ia akan meminta yang bersangkutan mundur dari posisi dan jabatan yang diemban.

Redaktur : Maman Sudiaman
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar