REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Kampanye Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, disambut teriakan ribuan kader yang memadati Lapangan Dukuh Salam, Slawi, Kabupaten Tegal, Ahad (30/3).
"Wiranto, presiden. Presiden, Wiranto," koor mereka bersamaan. Capres Hanura tersebut merasa tersanjung mendapat dukungan untuk menjadi RI-1.
Wiranto mengaku, bangsa Indonesia memang membutuhkan sosok pemimpin tegas. Hal itu lantaran kepemimpinan sekarang ini telah gagal memberikan keadilan dan kesejahterakan bagi rakyatnya.
"Mengapa kita masih impor beras, garam, singkong, kita harus mandiri, tidak boleh tergantung dengan negara lain," kata mantan menteri pertahanan dan keamanan itu.
Dia menilai, kejayaan yang harusnya didapat Indonesia malah semakin jauh dari harapan. Kondisi itu diakibatkan salah kelola kekayaan sumber daya alam oleh pemerintahan sekarang.
"Ini tidak bisa dibiarkan, harus kita ubah agar menjadi negeri yang mandiri. Kita tidak boleh menjadi budak di negeri asing," seru Wiranto.
Untuk mewujudkan itu, kata dia, syaratnya hanya satu. Orang yang mengendalikan Indonesia harus memiliki hati nurani dan sifat amanah untuk mengabdi kepada rakyat.
"Itu semua butuh pemimpin, pemimpim yang ingin memperbarui nasib bangsa Indonesia. Yang bisa dibanggakan rakyatnya, dan dihormati bangsa lain," ujar Wiranto.