Home >> >>
PKB Akui Rhoma Irama Ampuh untuk Dulang Suara
Ahad , 30 Mar 2014, 22:50 WIB
Capres dari Partai Kebangkitan Bangsa Rhoma Irama menyanyi di hadapan massa simpatisan partai dalam kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Helmy Faishal Zaini mengatakan sosok pedangdut Rhoma Irama terbukti ampuh untuk mendulang suara partai menjelang Pemilu Legislatif 9 April 2014.

"Kami tidak memungkiri, sosok Rhoma Irama terbukti efektif untuk mendulang suara dari akar rumput," ujar Helmy usai kampanye terbuka PKB di Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Ahad (30/3).

Sosok Rhoma Irama yang juga juru kampanye nasional PKB, mampu menyedot ribuan orang untuk berkumpul di Lapangan Nasional, Selong. Meski pada saat itu, matahari bersinar terik.

"Rhoma Irama mampu melahirkan kelas politik baru yakni akar rumput yang ke tengah. Selama ini sulit terlacak, namun melalui kampanye konser rakyat PKB ini semakin nampak," jelas dia.

Masyarakat, sambung Helmy, sudah jenuh dengan partai politik yang banyak memberikan janji manis. Masyarakat mulai melirik partai politik yang dianggap sebagai representasi dari mereka. "PKB tidak mengenal pengerahan massa, semuanya murni dari masyarakat," katanya.

Helmy menargetkan, PKB bisa menjadi partai pemenang di Nusa Tenggara Barat. Pada Pemilu 2009, PKB tidak memiliki wakil dari NTB yang duduk di DPR.

Helmy yang juga Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu, maju sebagai caleg nomor satu dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat. Hasil survei Cyrus Network, pada pertengahan Maret 2014 menyebutkan sosok Rhoma Irama, Machfud MD dan Jusuf Kalla mampu mendongkrak elektabilitas partai.

Redaktur : Yudha Manggala P Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar